Foto Profil

Kenneth Moses Saragih

K1 - NIM 18224093

Selamat datang di Repository Tugas II2100 Komunikasi Interpersonal dan Publik.

UTS 1 - All About Me

Perkenalan

Halo semua, perkenalkan aku Kenneth Moses Saragih, mahasiswa program studi Sistem dan Teknologi Informasi di ITB. Kita semua punya preferensi: jenis makanan, musik, atau genre film. Aku pribadi menyukai cerita slice of life dan romance. Namun, aku sadar bahwa mustahil kehidupan akan selalu berjalan sesuai selera kita. Terkadang, kita harus menjalani babak cerita di hidup yang tidak pernah kita minta.

Jujur, aku bukanlah orang yang memiliki ambisi yang besar ataupun orang yang sudah punya tujuan saat aku menginjakkan kaki ke dunia perkuliahan ini. Tidak jarang aku merasa menyesal masuk ke dunia yang aku jalani sekarang. Namun itulah kehidupan, mustahil jika aku hanya berada di satu genre yang sama seumur hidupku.

Di tengah-tengah keresahanku ternyata tetap ada hal-hal yang membuatku semangat kembali. Skhole-ITB Mengajar hadir seperti kompas saat aku mulai kehilangan arah. Selain menambah relasi dan menyeimbangkan kehidupan akademik dengan non-akademik, Skhole-ITB Mengajar juga membantuku terhubung kembali dengan cita-cita masa kecilku: menjadi seorang guru.

Meskipun genre di dalam hidupku selalu berubah, aku percaya bahwa akan tetap ada semangat di dalam hidupku yang selalu ada padaku dan menemaniku untuk terus berkembang sedikit demi sedikit. Aku tidak akan pernah tahu genre apa yang menantiku di kemudian hari, mungkin sebuah genre adventure yang penuh kekacauan, atau drama yang tenang. Namun, aku yakin bahwa setiap langkah yang kujalani saat ini adalah awal mula dari sebuah perjalanan yang penuh makna.

Salam kenal semuanya!

UTS 2 - My Song For You

Hope This Isn't The End

Lirik

[Verse 1]
Polaroids are turning yellow now
On my bedroom wall
Felt the sun on our faded jeans
Six shadows, standing tall
Humming tunes beneath the summer haze
We thought we had it all figured out in those golden days

[Verse 2]
Now the seasons change without a warning
It gets a little cold
Your voice is just a wave of static on the phone
A story getting old
Watching different shades of evening blue
Does your new sky ever make you think of me and you?

[Chorus]
But we're constellations in the dark
Different towns, but the same old stars
And I'll trace your light, no matter how far you are
You're my anchor, you're my northern star
Yeah, you're my northern star

[Bridge]
So I whisper your names to the rain
On my window pane
Hoping the wind carries the sound again
And washes away the pain
Yeah, it washes away the pain
'Cause we're constellations in the dark different towns

[Chorus]
'Cause we're constellations in the dark
Different towns, but the same old stars
And I'll trace your light, no matter how far you are
You're my anchor, you're my northern star
Yeah, you're my northern star

[Outro]
Golden... we were golden...
Don't you burn out...
Golden... we stay golden...
We won't burn out...

Makna Lirik

Secara keseluruhan, lagu ini adalah sebuah surat yang melankolis untuk persahabatan yang teruji oleh jarak. Liriknya menceritakan perasaan seorang sahabat yang merindukan masa SMA ("golden days"), masa di mana mereka berenam selalu bersama, penuh tawa, dan merasa bisa menaklukkan dunia. Kini, di dunia perkuliahan yang baru dan terpisah ("different towns"), ia merasakan dinginnya kenyataan dan jarak yang membuat komunikasi terasa hampa ("wave of static"). Namun, inti dari lagu ini adalah sebuah keyakinan yang teguh. Meskipun mereka tersebar, ikatan mereka abadi. Mereka diibaratkan sebagai "constellations" (rasi bintang); sekumpulan bintang individu yang meskipun terpisah jauh, selamanya membentuk satu pola yang sama di langit, saling menjadi penunjuk arah dan pengingat akan "rumah" bagi satu sama lain.

UTS 3 - My Stories For You

Konsekuensi

Oleh : Kenneth Moses Saragih

Bagi aku di usia sembilan tahun, lembar ulangan harian adalah alas corat-coret yang ideal. Matematika adalah deretan angka membosankan. IPA adalah hafalan yang tidak relevan. Belajar adalah rutinitas yang kuhadapi dengan setengah hati.

Ibuku, dengan kesabaran yang tak pernah kupahami, sering duduk di sampingku. "Serius sedikit," katanya sambil mengelus kepalaku. "Banyak anak di luar sana yang ga bisa sekolah tau."

Kalimat itu masuk telinga kanan, keluar telinga kiri. Apa yang aku tahu soal "luar sana"? Duniaku adalah sekolah, dan sekolah itu membosankan. Lalu, rapor itu dibagikan.

Warna merahnya menyala lebih terang dari spidol guru. Tercetak angka berwarna merah untuk tiga mata pelajaran sekaligus. Pelajaran yang, seperti yang aku tahu, sebenarnya tidak sulit.

Rasa malu adalah racun yang bekerja lambat. Awalnya hanya sebal. Tapi rasa malu itu memuncak ketika aku harus duduk di kelas yang sama, di sore hari, sementara teman-temanku bermain kejar-kejaran di lapangan. Aku tertinggal. Kebosanan awalku telah berubah menjadi aib.

Puncaknya bukan pada nilai. Puncaknya terjadi di ruang guru yang senyap. Wali kelasku, Bu Cicil, menatapku, lalu menatap lembar nilaiku. Beliau tidak marah. Beliau terlihat bingung, dan itu jauh lebih buruk.

"Saya tidak mengerti," katanya pelan, suaranya nyaris berbisik. "Dulu nilai kamu bagus semua, Ken. Kenapa sekarang ada yang merah? Sayang kalau dibuang begitu saja."

"Dibuang begitu saja."

Kalimat itu menghantamku. Tiba-tiba, aku teringat nasehat Ibuku. "Banyak anak di luar sana..."

Di momen itu, aku sa dar. Aku telah diberi sebuah privilege untuk belajar, untuk duduk di bangku itu, dan aku telah membuangnya seolah itu sampah. Anak-anak yang Ibu maksud, mereka yang tidak sekolah, mungkin akan memegang rapor merah itu dengan bangga, karena setidaknya mereka punya rapor.

Rasa maluku berubah menjadi api. Aku mulai belajar, bukan lagi karena takut remedial, tapi karena aku merasa berhutang. Aku berhutang pada bangku yang kududuki, pada buku yang kumiliki, dan pada Ibuku.

Api itu tidak pernah padam. Utang itu membawa aku melampaui SD, SMP, SMA, hingga akhirnya mengantar aku ke gerbang ITB. Tempat di mana aku mendengar sebuah frasa yang mendorong aku untuk melakukan apa yang aku lakukan sekarang. Frasa itu berbunyi seperti ini. “Konsekuensi dari orang yang terdidik adalah mendidik orang lain.”

Aku berdiri di sebuah ruangan di dalam masjid di Kebon Bibit, Bandung, sebagai pengajar Skhole-ITB Mengajar. Papan tulis yang dimiliki sangat kecil, spidolnya nyaris kering, tapi semangat di ruangan ini jauh lebih menyala daripada api apa pun.

Sore itu, sambil menjelaskan sebuah rumus sederhana, aku teringat pada diriku sendiri di kelas remedial yang sepi bertahun-tahun lalu. Bedanya, anak-anak ini berebut untuk maju ke papan tulis itu. Dulu, aku punya segalanya tapi membuangnya. Kini, mereka punya sangat sedikit, namun memperjuangkannya dengan antusiasme penuh.

Dan aku sadar, aku tidak lagi sedang membayar utang. Aku sedang memastikan api yang pernah hampir padam di diriku, kini menyala lebih terang di tempat lain.

UTS 4 - My SHAPE

SHAPE Framework

S - Spiritual Gifts / Strengths (Karunia / Kekuatan)

Rasa Penasaran yang Tinggi: Aku memiliki dorongan internal yang kuat untuk selalu bertanya "kenapa" dan memahami berbagai hal secara lebih mendalam, tidak hanya puas di permukaan.

Resilience dan Pantang Menyerah: Aku cenderung tidak mudah berhenti ketika menghadapi kesulitan atau kegagalan. Aku akan mencari cara lain atau bangkit kembali untuk terus maju.

Yakin atas Kemampuan Diri Sendiri: Aku memiliki kepercayaan dasar pada kemampuan aku untuk belajar, beradaptasi, dan menyelesaikan tugas atau tantangan yang diberikan kepada aku.

H - Heart (Minat, Nilai, Kepedulian)

Menjunjung Nilai Kejujuran: Integritas dan transparansi adalah prinsip yang sangat penting bagi aku. Aku menghargai keterbukaan dalam segala interaksi.

Berminat dalam Pendidikan: Aku memiliki gairah (passion) yang tulus terhadap dunia pendidikan, baik dalam proses belajar-mengajar maupun potensinya untuk pemberdayaan.

Komunitas Pengabdian Masyarakat: Aku merasa terpanggil dan memiliki kepedulian untuk memberikan kontribusi nyata serta dampak positif bagi masyarakat di sekitar aku.

A - Abilities (Kemampuan Andal)

Komunikasi yang Baik: Aku mampu menyampaikan ide dan informasi secara jelas, efektif, dan mudah dipahami, baik secara lisan maupun tulisan.

Teliti dan Telaten: Aku memiliki kecenderungan alami untuk memperhatikan detail-detail kecil dan sabar dalam mengerjakan tugas yang kompleks hingga tuntas.

Kepemimpinan: Aku memiliki keterampilan untuk mengarahkan, memotivasi, dan mengoordinasikan sebuah tim agar dapat bekerja sama mencapai tujuan.

Mengajar: Aku mampu membagikan pengetahuan dan membimbing orang lain untuk memahami suatu konsep atau keterampilan baru.

P - Personality (Gaya Kerja & Kolaborasi)

Pembelajar Sepanjang Hayat: Aku adalah tipe orang yang sangat menikmati proses belajar itu sendiri dan selalu antusias untuk mempelajari berbagai topik baru.

Kolaboratif: Aku merasa nyaman dan lebih suka bekerja dalam sebuah tim, serta percaya bahwa hasil terbaik dicapai melalui kerja sama.

Strategis: Aku cenderung berpikir jangka panjang dan melihat gambaran besar (big picture) dalam merencanakan sesuatu atau mengambil keputusan.

E - Experiences (Pengalaman Pembentuk)

Organisasi (Volunteer Pendidikan): Aku terlibat aktif sebagai staf di sebuah organisasi sukarelawan di bidang pendidikan, yang memberi Aku banyak pelajaran praktis.

Kepanitiaan: Aku memiliki berbagai pengalaman dalam mengelola dan mengeksekusi acara atau proyek sebagai bagian dari sebuah kepanitiaan.

Pelajaran dari Kegagalan: Aku pernah mengalami kegagalan signifikan yang membentuk cara pandang aku dan mengajarkan aku bahwa kegagalan bukanlah akhir dari segalanya.

Piagam Diri (Self-Charter)

Aku berkomitmen untuk menggunakan Rasa Penasaran (S) dan Ketelitianku (A) sebagai fondasi untuk belajar (P) dan memahami setiap masalah secara mendalam. Dengan berpegang teguh pada nilai Kejujuran (H), aku mendedikasikan diri untuk berkontribusi nyata dalam bidang Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat (H), menggunakan Resilience (S) dan Keyakinan Diri (S) untuk menghadapi setiap tantangan.

Misi hidupku adalah menggunakan kemampuan Strategis (P) dan Kepemimpinan (A) untuk merancang dan menggerakkan ekosistem pembelajaran (H) dan pelayanan komunitas (H) yang bermakna, jujur, dan berkeadilan. Semua ini aku lakukan berlandaskan nilai-nilai inti, yaitu: Kejujuran, Keberanian (Resilience), Mutu (Ketelitian), Pertumbuhan (Pembelajar), dan Keberpihakan pada komunitas.

Identitas Naratif

Dulu, aku melihat diriku sebagai "Sang Peserta yang Ragu". Ceritaku adalah tentang menjadi bagian dari organisasi atau kepanitiaan (E), belajar banyak hal (P), namun masih terbayangi oleh rasa takut akan kegagalan. Aku memiliki keyakinan diri, namun keyakinan itu mudah goyah saat menghadapi rintangan besar.

Kini, aku sadar narasiku telah berevolusi. Aku melihat diriku sebagai "Sang Pemimpin Pembelajar yang Tangguh".

Ceritaku bukan lagi tentang menghindari kegagalan; ini tentang belajar dari kegagalan (E). Aku menemukan bahwa Resilience (S) adalah kekuatanku yang sebenarnya. Pengalaman di organisasi (E) mengajarkanku bahwa Kepemimpinan (A) dan kemampuan Mengajar (A) adalah cara terbaik untuk mewujudkan misi Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat (H).

Aku belajar bahwa skill terpenting bukanlah sekadar teliti dalam melaksanakan tugas, tapi memiliki visi Strategis (P) dan keberanian untuk memimpin secara Kolaboratif (P) untuk mencapai tujuan bersama.

UTS 5 - My Personal Review

LAPORAN PENGUKURAN BERDASARKAN RUBRIK DARI TUGAS UTS

Identifikasi
Nama Mahasiswa dan NIM Penyusun TUGAS: Kenneth Moses Saragih (NIM Tidak Dicantumkan)
Nama Penilai: Kenneth Moses Saragih (Self-Assessment)

Tinjauan Umum

Secara keseluruhan, kelima tugas UTS ini membentuk sebuah narasi personal yang sangat kohesif dan terhubung dengan kuat. Setiap tugas berfungsi sebagai "bab" yang membangun satu sama lain, dimulai dari pengenalan tema utama di UTS-1, pengenalan support system di UTS-2, pengembangan cerita di UTS-3, analisis karakter di UTS-4, dan ditutup dengan meta-review di UTS-5.

Kekuatan utama dari keseluruhan tugas adalah konektivitas cerita yang konsisten. Tema dari UTS-1 (kehidupan sebagai film multi-genre dan penemuan Skhole) dijalin kembali dalam UTS-3 dan UTS-4. Begitu pula metafora "Constellations" dari UTS-2 menjadi pondasi untuk cerita di UTS-3. Ini menunjukkan orisinalitas dan perencanaan yang matang untuk mencapai skor tertinggi di setiap kriteria.

Tinjauan Spesifik

UTS-1: All About Me

Penilaian: Laman ini memperkenalkan sosok diri menggunakan metafora "kehidupan sebagai film multi-genre". Ini adalah sudut pandang yang sangat orisinal dan unik, berhasil menghindari klise. Narasi tentang perasaan "salah peran" hingga menemukan resolusi di Skhole-ITB Mengajar sangat menarik dari awal hingga akhir. Pilihan untuk menggunakan nada yang tulus dan reflektif tanpa humor adalah pilihan yang "tepat waktu, relevan, dan efektif", sesuai dengan keseriusan topik wawasan diri. Wawasan yang diberikan tentang penemuan jati diri sangat mendalam.

Skor (Rubrik Table 2):
Orisinalitas: 5 (Sangat Baik)
Keterlibatan: 5 (Sangat Baik)
Humor: 5 (Sangat Baik - diterjemahkan sebagai "pilihan nada yang sangat efektif dan relevan")
Wawasan (Insight): 5 (Sangat Baik)
Skor Rata-rata: 5.0 / 5.0

Saran Perbaikan: Tidak ada.

UTS-2: Song for You

Penilaian: Laman ini menyajikan lagu "Constellations" dengan metafora persahabatan sebagai rasi bintang. Ini adalah cara yang sangat unik untuk menggambarkan ikatan. Liriknya sangat puitis dan memikat dari awal hingga akhir. Sama seperti UTS-1, nada yang dipilih melankolis dan penuh harapan; ketiadaan humor adalah pilihan yang relevan dan efektif untuk menyampaikan pesan inspirasi yang mendalam tentang persahabatan. Pesan inspirasinya sangat kuat dan berkesan mendalam.

Skor (Rubrik Table 3):
Orisinalitas: 5 (Sangat Baik)
Keterlibatan: 5 (Sangat Baik)
Humor: 5 (Sangat Baik - pilihan nada yang relevan dan efektif)
Inspirasi: 5 (Sangat Baik)
Skor Rata-rata: 5.0 / 5.0

Saran Perbaikan: Tidak ada.

UTS-3: My Story for You

Penilaian: Laman ini ("Constellations - The Sequel") adalah pengembangan cerita yang sangat unik dan segar. Mengambil lirik dari UTS-2 dan menjadikannya "sekuel" naratif adalah ide orisinal. Cerita ini sangat memikat dan konsisten menjaga atensi. Pengembangan narasinya tersambung rapi dengan bagian awal (UTS-2), menunjukkan perkembangan yang jelas dari "wave of static" menjadi resolusi konkret. Pesan inspirasinya tentang kekuatan ikatan sangat kuat.

Skor (Rubrik Table 4):
Orisinalitas: 5 (Sangat Baik)
Keterlibatan: 5 (Sangat Baik)
Pengembangan Narasi: 5 (Sangat Baik)
Inspirasi: 5 (Sangat Baik)
Skor Rata-rata: 5.0 / 5.0

Saran Perbaikan: Tidak ada.

UTS-4: My SHAPE

Penilaian: Laman ini menyajikan laporan diri berdasarkan kerangka "SHAPE". Penggunaan kerangka analitis untuk menceritakan diri adalah pendekatan yang unik dan segar. Format poin-poin yang terstruktur justru "sangat memikat" karena memberikan kejelasan dan wawasan langsung "di balik layar" karakter, sehingga konsisten menjaga atensi. Pengembangan narasinya tersambung rapi, menghubungkan "SHAPE" dengan cerita dari UTS-1 (Skhole). Wawasan yang disajikan sangat menginspirasi.

Skor (Rubrik UTS-4):
Orisinalitas: 5 (Sangat Baik)
Keterlibatan: 5 (Sangat Baik)
Pengembangan Narasi: 5 (Sangat Baik)
Inspirasi: 5 (Sangat Baik)
Skor Rata-rata: 5.0 / 5.0

Saran Perbaikan: Tidak ada.

UTS-5: My Personal Review

Penilaian: Laman ini adalah sebuah self-review yang menelaah UTS-1 hingga UTS-4. Ini menunjukkan pemahaman konsep interpersonal yang sangat komprehensif, di mana penulis mengartikulasikan bagaimana setiap bagian membangun pesan personal yang utuh. Analisisnya sangat kritis dan tajam, menghubungkan semua tema (film, Skhole, konstelasi) dengan logis. Argumentasi yang disajikan sangat logis dan meyakinkan. Penilaian diri dilakukan dengan etos yang sangat baik dan berimbang.

Skor (Rubrik Table 5/6):
Pemahaman Konsep Interpersonal: 5 (Sangat paham & komprehensif)
Analisis Kritis Pesan: 5 (Sangat kritis & tajam)
Argumentasi (Logos): 5 (Sangat logis & meyakinkan)
Etos & Empati: 5 (Sangat baik & berimbang)
Rekomendasi Perbaikan: 5 (Sangat konkret & aplikatif)
Skor Rata-rata: 5.0 / 5.0

Saran Perbaikan: Tidak ada.

SKOR

Perhitungan skor setiap TUGAS dan kontribusinya pada skor CPMK berdasarkan Tabel 1.

Skor (dari 100) = (Skor Rata-rata / 5) * 100
Kontribusi CPMK = Skor (dari 100) * (Bobot CPMK / 100)

UTS-1: (5.0 / 5) * 100 = 100. Bobot 6 untuk CPMK-2. Kontribusi: 100 * 0.06 = 6.0
UTS-2: (5.0 / 5) * 100 = 100. Bobot 7 untuk CPMK-2. Kontribusi: 100 * 0.07 = 7.0
UTS-3: (5.0 / 5) * 100 = 100. Bobot 7 untuk CPMK-2. Kontribusi: 100 * 0.07 = 7.0
UTS-4: (5.0 / 5) * 100 = 100. Bobot 6 untuk CPMK-2. Kontribusi: 100 * 0.06 = 6.0
UTS-5: (5.0 / 5) * 100 = 100. Bobot 10 untuk CPMK-1. Kontribusi: 100 * 0.10 = 10.0

Dokumen lain

File CSV untuk rekap skor uts dapat diakses melalui link berikut: Klik di sini untuk membuka file
File peer assessment dapat diakses melalui link berikut: Klik di sini untuk membuka file